yang di kopas irvan.
Aku masih bernafas ketika tangan yang kudamba menggamit tangan lembut teman karibku. Telingaku pengap mendengar setiap kata yang terayun dari mulut manis laki-laki itu. Setiap kata yang terlontar darinya persis seperti bait doa yang kurapal sebelum tidurku. Sekarang, doa itu diucapkan olehnya --bukan untukku. Hatiku yang pengecut memaksa jantung berpacu lebih kencang dari titik normalnya. Jemariku merapat. Kelopak mataku berangsur-angsur pegal, menahan air mata yang mencoba merangsak keluar. Mataku nanar, melihat kedua tangan indah itu bertemu. Semua terjadi di hari menyebalkan itu. dengan setiap kata yang tersangkut di tenggorokkku, dengan setiap harap di sudut terpencil otakku-- aku cinta kamu -dari Ninka, pengagummu yang pengecut. aku ga tau ini buatan siapa (yang katanya sih, buatannya irvan). tapi ini bagus. tapi kampret.