terakhir
untuk, jiwa dan raga hai, apa kabar? apa harimu menyenangkan? terimakasih ya sudah menemaniku berjuang selama ini. kamu kuat, kamu tak pantang menyerah dan kamu tak mengenal kata lelah. terimakasih telah memotivasiku selama aku berjuang, kamu selalu berkata aku pasti bisa, aku pasti bisa menggapai apa yang aku mau. aku sangat bertrimakasih atas apa yang telah kamu katakan dan kamu perbuat. Tapi, sekarang aku sudah lelah dan aku memilih untuk menyerah, maafkan aku karena telah membuatmu kecewa. maaf sekali. Tapi aku sudah sampai titik dimana realitas harus diutamakan ketimbang perasaan. "lebih baik tidak usah bertanya lagi, ketimbang jadi pengganggu?" "ada saat dimana kamu bisa mendapatkan sesuatu tanpa perlu berjuang sekeras ini." "lebih baik kamu mundur, ketimbang keloro-loro kaya gini" kata-kata itu ditujukan untuku dan untukmu, itu kata-kata temanku yang selalu terngiang-ngiang di pikiranku, mungkin mereka ada benarnya juga, lebih baik aku...